Hampir Sepekan Kapal Ambulans Laut di Selat Makassar Hilang Kontak

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 20 Oktober 2025 - 08:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HALLOMAKASSAR.COM— Basarnas bersama Tim SAR gabungan masih terus melakukan operasi pencarian terhadap kapal ambulans beserta tiga orang penumpangnya yang dilaporkan hilang kontak saat dalam perjalanan dari Pulau Tinggalungan ke Pulau Dewakkang pada Senin (13/10/2025) lalu.

Memasuki sepekan operasi pencarian ini, Tim SAR gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan kapal tersebut yang dilaporkan hilang di sekitar perairan Selat Makassar, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Andi Sultan, mengatakan operasi pencarian dimulai sejak pagi sekitar pukul 07.00 Wita.

Pencarian ini dilanjutkan setelah Kapal KN SAR Kamajaya sempat bertolak dari Perairan Pangkep ke Pelabuhan Soekarno Hatta untuk pengisian BBM serta mengambil persediaan air bersih dan bahan logistik yang akan digunakan kru selama operasi pencarian ini berlangsung.

“Hasilnya masih nihil, tim (SAR) melanjutkan pencarian pada pukul 07.00 Wita,” kata Andi Sultan dalam keterangannya, Senin, (20/10/2025).

Ia juga mengungkapkan bahwa dalam operasi ini turut dilakukan pergantian personel rescuer, dengan pertimbangan faktor kelelahan yang dialami oleh tim rescuer selama melakukan pencarian beberapa hari sebelumnya.

“Saat ini dua orang dari pemerintah Kabupaten Pangkep dan pihak BPBD juga ikut di KN SAR Kamajaya,” sebutnya.

Andi Sultan menambahkan, pencarian terhadap Kapal Ambulans yang hilang kontak ini akan diperluas menjadi 110 nanometer (NM), sesuai dengan prediksi dari SAR Map atau peta operasi SAR berdasarkan perhitungan jarak, arah angin dan ombak di sekitar Perairan Pangkep.

“Di hari kelima pencarian dilakukan sejauh 110 nm, ke arah Pulau Langkoitang, Pulau Tinggalungan, Pulau Saujung dan kembali ke arah Pulau Dewakkang berdasarkan hasil dari perhitungan sar map,” ujar Andi Sultan.

Ia menyebut dalam proses pencarian ini, tim SAR gabungan tidak hanya berfokus pada pencarian di wilayah perairan maupun di sekitar pulau-pulau yang dilewati, tetapi turut mengumpulkan informasi dari masyarakat atau nelayan terkait keberadaan kapal tersebut.

“Selain itu kami juga telah menyebarkan informasi kepada kapal-kapal yang melintas di Selat Makassar, sekitar perairan Pangkep melalui SROP Makassar dan VTS Makassar agar melaporkan jika melihat atau mengetahui keberadaan kapal ambulans tersebut,” tuturnya.

Andi Sultan juga mengatakan bahwa KN SAR Kamajaya sudah melakukan pencarian di sekitar Pulau Doangdoangan hingga ke Pulau Pagarungan, namun masih belum mendapatkan hasil mengenai keberadaan dari kapal ambulans yang hilang kontak sejak Senin lalu.

“Berdasarkan perhitungan dan simulasi dari SAR Map, pencarian telah dilakukan oleh KN SAR Kamajaya di Pulau Doangdoangan hingga ke Pulau Pangarungan dengan pola paralel karena pencarian cukup luas hingga 115 nm, dengan radial 209° arah barat daya,” ungkapnya.

Dalam proses pencarian ini, Andi Sultan mengungkapkan jika pihaknya juga mengalami kendala akibat cuaca buruk. Tingginya obat di sekitar wilayah pencarian menjadi salah satu faktor penghambat tim SAR gabungan dalam menjalankan misi kemanusiaan ini.

“Selain itu kendala di lapangan adalah arus dan ombak yang cukup tinggi dan juga hingga saat ini, kami belum menemukan adanya tanda-tanda kapal ambulans tersebut, padahal jalur yang dilewati termasuk jalur pelayaran yang cukup ramai,” kata Andi Sultan.

Sebelumnya di ketahui bahwa Kapal Ambulans dengan rute Pulau Tinggalungan ke Pulau Dewakkang. Kapa itu berangkat sejak hari Senin, 13 Oktober 2025 dengan perjalanan yang seharusnya ditempuh sekitar delapan jam namun hingga saat ini belum tiba juga sehingga dinyatakan lost contact atau hilang kontak di Selat Makassar, Kabupaten Pangkep.

Kapal ambulans yang baru saja dibuat itu rencananya akan diantar ke Pulau Dewakkang untuk digunakan masyarakat di pulau tersebut dengan berpenumpang tiga orang, yaitu M Tahir (65), Najamuddin (55) dan Hasri (60), ketiganya beralamat di Pulau Tinggalungan.(*)

Berita Terkait

Miris! Dua Guru di Luwu Utara dihukum dan diberhentikan Gegara Duit 20 ribu untuk Honorer
Pemprov Sulsel Dukung  Pembangunan Makassar di Usia ke-418 Tahun, Serahkan Bantuan
Pemprov Sulsel dan BI Perkuat Keuangan Syariah
Jumlah Koperasi Merah Putih Aktif di Sulsel Mulai Meningkat
Pemprov Kolaborasi dengan STIA LAN Tingkatkan SDM
Komisi D DPRD Sulsel Desak Dinas SDA Turunkan Tim Ahli Teliti Proyek Embun di Bone
Sulsel Dijadikan Sampel Bank Dunia terkait Pembiayaan Infrastruktur Daerah
Jusuf Kalla Geram Soal Sengketa Tanah dengan GMTD: Permainan Lippo

Berita Terkait

Minggu, 9 November 2025 - 21:42 WIB

Miris! Dua Guru di Luwu Utara dihukum dan diberhentikan Gegara Duit 20 ribu untuk Honorer

Minggu, 9 November 2025 - 11:23 WIB

Pemprov Sulsel Dukung  Pembangunan Makassar di Usia ke-418 Tahun, Serahkan Bantuan

Minggu, 9 November 2025 - 08:46 WIB

Pemprov Sulsel dan BI Perkuat Keuangan Syariah

Sabtu, 8 November 2025 - 09:08 WIB

Jumlah Koperasi Merah Putih Aktif di Sulsel Mulai Meningkat

Jumat, 7 November 2025 - 07:57 WIB

Pemprov Kolaborasi dengan STIA LAN Tingkatkan SDM

Berita Terbaru

Sport

PSM Makassar Berhasil Rebut Poin dari Dewa United

Minggu, 9 Nov 2025 - 18:33 WIB