Dualisme PPP Berakhir: Mardiono Ketum, Agus Suparmanto Waketum

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 7 Oktober 2025 - 06:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HALLOMAKASSAR.COM— Dualisme Partai Persatuan Pembangunan antara kubu Muhammad Mardiono dan Agus Suparmanto, berakhir. Keduanya sepakat menyatu usai kesepakatan islah atau damai.

Kesepakatan islah diumumkan dalam jumpa pers di kantor Kementerian Hukum (Kemenkum) yang dipimpin langsung Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Senin (6/10) sore.

Lewat kesepakatan itu, Mardiono resmi disahkan sebagai ketua umum PPP periode 2025-2030 dan Agus sebagai wakil ketua umum. Sedangkan, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin diumumkan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP. Lalu, di posisi bendahara umum ada Imam Fauzan Amir.

“Hari ini saya mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Hukum yang baru dimana Pak Haji Muhammad Mardiono tetap menjadi ketua umum PPP, kemudian Pak Agus menjadi wakil ketua umum, kemudian Pak Gus Taj Yasin menjadi sekretaris jenderal dan Fauzan menjadi bendahara umum ya,” kata Supratman.

Sementara, dalam pernyataannya, Agus mengaku telah bersepakat untuk berdamai dengan Mardiono usai dualisme kepemimpinan mereka.

Agus menambahkan, dengan menerima keputusan islah tersebut, kepengurusan PPP di bawah Mardiono akan dimulai dari nol sambil dilakukan proses transisi.

“Jadi ini dalam transisi ini akan melakukan proses sesuai mekanisme partai. Jadi ini adalah merupakan sejarah dalam hal rekonsiliasi ini,” katanya.

“Masa transisi ini harus kita, ibarat ini harus dienolkan dulu nih,” katanya.

Agus juga memutuskan tak akan melayangkan gugatan terhadap penetapan Mardiono berdasarkan keputusan Kemenkum.

“Jadi itu tidak kami lakukan karena sudah dimediasi dan bahkan sekarang ini Pak Menteri sudah sebagai wakil dari pemerintah untuk menyatukan kembali,” kata Agus.
Kubu Agus sebelumnya berencana akan melayangkan gugatan ke PTUN atas penetapan Mardiono sebagai ketua umum oleh Kemenkum. Hal itu disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan PPP periode 2020-2025, M Romahurmuziy atau Romy.

Dia mempertanyakan ucapan Mardiono yang meminta agar seluruh kader PPP bergabung di bawah kepemimpinannya. Sebab, kata dia, seharusnya Maridono yang bergabung karena menjadi minoritas di PPP.

Dualisme kepemimpinan kembali terjadi di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah Muktamar yang digelar di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9) lalu.

Dua kubu antara M Mardiono dengan Agus Suparmanto saling adu klaim terpilih sebagai Ketum PPP. Sementara itu, Kementerian Hukum menandatangani SK Kepengurusan PPP kubu Mardiono.(*)

Berita Terkait

Projo Sulsel Tegaskan  Siap Ikuti Perintah Budi Arie Gabung Gerindra
Rakernas Perindo, Dorong Partisipasi Publik
Projo Sulsel Dukung Penuh Budi Arie Gabung Gerindra
Jadwal Musda Golkar Belum Jelas, Masa Jabatan TP Berakhir 19 November
Dr. Syamsul Bahri: Appi Sosok Optimistis dan Pemimpin dengan Energi Baru untuk Golkar Sulsel
Pengamat Sebut Munafri Arifuddin Sosok Petarung
Gerindra Terbuka untuk Relawan Projo
Golkar Yakin Raih Kemenangan di 2029, Armin Toputori: Bisa Jika Partai Pragmatis
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 14:03 WIB

Projo Sulsel Tegaskan  Siap Ikuti Perintah Budi Arie Gabung Gerindra

Kamis, 6 November 2025 - 14:49 WIB

Rakernas Perindo, Dorong Partisipasi Publik

Selasa, 4 November 2025 - 11:01 WIB

Projo Sulsel Dukung Penuh Budi Arie Gabung Gerindra

Senin, 3 November 2025 - 20:41 WIB

Jadwal Musda Golkar Belum Jelas, Masa Jabatan TP Berakhir 19 November

Senin, 3 November 2025 - 10:03 WIB

Dr. Syamsul Bahri: Appi Sosok Optimistis dan Pemimpin dengan Energi Baru untuk Golkar Sulsel

Berita Terbaru

Sport

PSM Makassar Berhasil Rebut Poin dari Dewa United

Minggu, 9 Nov 2025 - 18:33 WIB