Makassar dan Kepemimpinan yang Berbuah: Sebuah Catatan untuk Munafri Arifuddin

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 1 November 2025 - 13:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Aromi Sirajuddin, 
Pemerhati Kebijakan publik Kota Makassar

ADA kalimat klasik yang selalu relevan dalam dunia pemerintahan: “Keberhasilan bukan diukur dari lamanya memimpin, tetapi dari seberapa cepat perubahan itu dirasakan rakyat.” Kalimat ini kini menemukan maknanya pada sosok Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi).

Baru delapan bulan memimpin, nama Appi telah menembus panggung nasional lewat CNN Indonesia Award 2025, kategori Smart City Leadership in Integrated Public Service Innovation. Sebuah pengakuan yang tidak lahir dari wacana, tetapi dari kerja konkret dan keberanian untuk berubah.

Sebagai warga Makassar, Aromi Sirajuddin melihat penghargaan ini bukan semata milik seorang wali kota, melainkan milik seluruh masyarakat yang ikut bergerak dalam semangat perubahan. Karena di balik penghargaan itu, ada spirit kolektif: ASN yang bekerja cepat, masyarakat yang terbuka terhadap digitalisasi, dan kolaborasi yang tumbuh di tengah birokrasi.

Salah satu karya nyata yang patut diapresiasi adalah LONTARA+, SuperApps layanan publik yang menjadi simbol transformasi digital kota. Mengintegrasikan 358 layanan publik bukan perkara sederhana. Di banyak daerah, digitalisasi sering terjebak dalam tumpang tindih sistem, tapi Makassar membuktikan bisa menyatukan semuanya dalam satu genggaman.

Inovasi ini tidak hanya mempermudah warga, tetapi juga menandai lahirnya era baru tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Respons cepat terhadap pengaduan warga, penghapusan birokrasi berbelit, dan kemudahan akses informasi — inilah wajah baru pemerintahan yang melayani.

Di sisi lain, Makassar Creative Hub (MCH) memperlihatkan bahwa Appi dan Aliyah tidak hanya bicara tentang teknologi, tetapi juga tentang jiwa kota. Bahwa kemajuan digital harus sejalan dengan kemajuan kreativitas manusianya.

Saya melihat penghargaan ini sebagai bentuk legitimasi moral atas arah pembangunan Makassar hari ini. Bahwa kota ini sedang berada di jalur yang benar: kolaboratif, modern, dan manusiawi.

Namun lebih dari itu, penghargaan ini juga menjadi pengingat tanggung jawab. Sebab, semakin tinggi apresiasi yang diterima, semakin besar pula ekspektasi rakyat yang menanti bukti.

Ke depan, tantangannya adalah menjaga konsistensi. Karena kota cerdas bukan hanya soal aplikasi, tetapi tentang bagaimana teknologi menjadi alat untuk meneguhkan keadilan sosial, mempercepat pelayanan publik, dan mendekatkan pemerintah kepada rakyatnya.

Munafri Arifuddin telah memulai dengan langkah yang meyakinkan. Ia bukan hanya membangun sistem, tetapi membangun trust — kepercayaan. Dan di era seperti sekarang, trust adalah penghargaan tertinggi yang bisa diberikan rakyat kepada pemimpinnya.

Makassar sedang menulis bab baru dalam sejarahnya. Dan penghargaan ini, hanyalah pembuka dari banyak hal besar yang bisa dicapai ketika kepemimpinan berpadu dengan visi dan integritas.(*)

Berita Terkait

Makassar dan Makna Sebuah Penghargaan
356 Tahun Sulawesi Selatan, Dari Perjanjian Boengaya hingga Kebangkitan Sebagai Identitas Bangsa
Refleksivitas Studi Magister Manajemen di STIEM Bongaya
Kebijakan  Kurikulum Muatan Lokal Wali Kota Makassar: Apresiasi dan Catatan Kritis Akademisi Unismuh
Refleksi Ulang Tahun untuk Pemimpin Kota Makassar
Membangun Kota Makassar dengan TRUST
Menahan Efek Anarkhi: Tanggung Jawab Bersama Negara, Media, dan Masyarakat
Karebosi: Detak Jantung Kota yang Menunggu Dihidupkan Kembali

Berita Terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 13:37 WIB

Makassar dan Kepemimpinan yang Berbuah: Sebuah Catatan untuk Munafri Arifuddin

Sabtu, 1 November 2025 - 05:39 WIB

Makassar dan Makna Sebuah Penghargaan

Senin, 20 Oktober 2025 - 08:14 WIB

356 Tahun Sulawesi Selatan, Dari Perjanjian Boengaya hingga Kebangkitan Sebagai Identitas Bangsa

Jumat, 26 September 2025 - 13:53 WIB

Refleksivitas Studi Magister Manajemen di STIEM Bongaya

Selasa, 23 September 2025 - 13:02 WIB

Kebijakan  Kurikulum Muatan Lokal Wali Kota Makassar: Apresiasi dan Catatan Kritis Akademisi Unismuh

Berita Terbaru

Sulawesi Selatan

Jumlah Koperasi Merah Putih Aktif di Sulsel Mulai Meningkat

Sabtu, 8 Nov 2025 - 09:08 WIB