HALLOMAKASSAR.COM— Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar mulai melakukan berbagai langkah antisipasi menghadapi musim penghujan.
Kepala Dinas PU Kota Makassar, Zuhaelsi Zubir, mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah kegiatan untuk mencegah terjadinya genangan dan banjir.
Upaya tersebut meliputi normalisasi saluran air, baik secara manual melalui Satgas Drainase, maupun dengan menggunakan alat berat untuk membersihkan kanal dan saluran sekunder.
Selain itu, Dinas PU juga telah membentuk Posko Anti Genangan yang siaga selama 24 jam guna menangani genangan air yang muncul di jalan-jalan utama.
“Salah satu penyebab utama genangan adalah sampah yang dibuang ke saluran air. Kami terus mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, dan rutin membersihkan lingkungan masing-masing,” kata Zuhaelsi dalam keterangan tertulisnya, Senin, (27/10/2025).
Terpisah, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Satgas Drainase DPU Makassar, Ronny Narra, mengungkapkan pihaknya telah mengidentifikasi enam titik rawan genangan dan banjir saat curah hujan tinggi. Titik-titik tersebut tersebar di beberapa kecamatan, seperti, Manggala, Panakkukang, Ujung Tanah, Tamalate, dan Biringkanaya.
“Wilayah yang perlu diwaspadai saat musim hujan antara lain Manggala, Panakkukang, Ujung Tanah, Tamalate, dan Biringkanaya,” ujarnya.
Ronny merinci, kawasan yang menjadi perhatian utama di Kecamatan Manggala yakni Blok 8 dan Blok 10 Perumnas Antang. Di Kecamatan Panakkukang, antisipasi difokuskan Kelurahan Pandang dan Kelurahan Masale.
“Makanya kita lakukan normalisasi saluran sekunder di daerah Kelurahan Pandang,” tambahnya.
Baca Juga:
Berbagi Kebahagiaan di HUT Makassar ke-418, Pemkot Bedah 62 Rumah Warga
BYD Membawa Semangat Edukasi Mobilitas Hijau ke Wilayah Timur Indonesia
Survey Indikator politik Indonesia : Kinerja Mentan Amran tertinggi 84,9%
Untuk wilayah utara Kota Makassar, seperti Kecamatan Ujung Tanah, Wajo, serta kawasan Jalan Sulawesi dan Nusantara, juga termasuk daerah rawan genangan.
Sementara di wilayah selatan,
Kecamatan Tamalate yang berada di sepanjang bantaran Sungai Jeneberang, dan Kecamatan Biringkanaya di sekitar Kodam III, menjadi daerah yang perlu diwaspadai.
“Tamalate itu daerah pinggiran Sungai Jeneberang, sedangkan Biringkanaya sering menerima aliran air kiriman dari Maros,” jelas Ronny.
Ia menegaskan, penanganan masalah genangan tidak bisa hanya mengandalkan kerja Dinas PU. Masyarakat diminta turut berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan.
Baca Juga:
Puluhan Ribu Warga Tumpah Ruah di Losari, Semarak Jalan Santai HUT Kota Makassar
Jumlah Koperasi Merah Putih Aktif di Sulsel Mulai Meningkat
PN Makassar Bantah Telah Lakukan Eksekusi Lahan Hadji Kalla di Jalan Metro
“Kami harap masyarakat ikut membantu dengan tidak membuang sampah di saluran atau kanal. Sampah yang menumpuk bisa menghambat aliran air dan menyebabkan banjir di lingkungan masing-masing,” tuturnya.(*)







