Saham Gabungan Kembali Menghijau

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 4 November 2025 - 08:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HALLOMAKASSAR.COM– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menghijau dan berpeluang
melanjutkan reli penguatannya pada perdagangan Selasa (4/11/2025), setelah menutup sesi awal pekan dengan lonjakan tajam.

IHSG ditutup menguat 1,36 persen ke level 8.275,0 pada Senin (3/11/2025), menandai kembalinya optimisme pelaku pasar.

Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai tren positif ini masih berlanjut. IHSG sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii] sehingga berpeluang melanjutkan penguatannya, adapun area penguatan terdekat berada di 8,312-8,354.

“IHSG sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii] sehingga IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya, adapun area penguatan terdekat berada di 8,312-8,354,” ujar Herditya dalam riset hariannya dikutip dari Kompas.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus alias Nico, menyebut IHSG diperkirakan bergerak menguat terbatas pada perdagangan Selasa hari ini, di tengah campuran sentimen dari data ekonomi Amerika Serikat dan rilis neraca perdagangan Indonesia.

Dari eksternal, pasar mencermati rilis data ISM manufacturing Amerika Serikat yang kembali melemah ke level 48,7 dari sebelumnya 49,1, menandai penurunan kedelapan berturut-turut. Pelemahan tersebut disebabkan oleh turunnya aktivitas produksi dan permintaan.

Sementara itu, indeks ISM Prices Paid juga menurun dari 61,9 menjadi 58, menunjukkan tekanan harga yang mulai mereda.

Namun di sisi lain, ISM New Orders mencatat kenaikan tipis dari 48,9 menjadi 49,4, memberi sinyal bahwa meski aktivitas manufaktur masih lesu, permintaan mulai stabil.

Dari sektor ketenagakerjaan, ISM Employment Index naik dari 45,3 menjadi 46, mengindikasikan perbaikan ringan pada pasar tenaga kerja AS. Investor kini menantikan data JOLTS yang akan dirilis besok, yang berpotensi memberi petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed).

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari/September 2025 mencatat surplus 33,48 miliar dollar AS, naik dari 22,18 miliar dollar AS pada periode yang sama tahun lalu.

China masih menjadi mitra dagang terbesar sekaligus penyumbang defisit terbesar bagi Indonesia dengan nilai 15 miliar dollar AS, terutama dari impor mesin, perlengkapan elektrik, dan kendaraan.

Sebaliknya, Indonesia mencatat surplus besar dengan Amerika Serikat 15,70 miliar dollar AS, India 10,52 miliar dollar AS, dan Filipina 6,45 miliar dollar AS, didorong oleh ekspor produk mesin elektrik, alas kaki, pakaian rajut, bahan bakar mineral, serta minyak nabati.

Adapun secara teknikal, analis memproyeksikan IHSG berpotensi menguat terbatas, dengan rentang pergerakan di support 8.020-8.290.

Berita Terkait

Pertamina Umumkan Harga Terbaru BBM
Penggunaan QRIS Tembus 56 Juta
GIIAS Makassar 2025: BYD Motor Indonesia Tampilkan Capaian Mobil Listrik 
Harga Emas Antam Turun, Ini Daftarnya
Tingkatkan Belanja Online, Shopee Gandeng Meta
BI Catat Peredaran Uang di RI Capai Rp9.771,3 Triliun, September Tumbuh Lebih Tinggi
Menkeu Purbaya Pastikan Dana untuk Koperasi Merah Putih Mulai Disalurkan
Daftar Upah Tukang Masing – Masing Provinsi di Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 10:20 WIB

Pertamina Umumkan Harga Terbaru BBM

Kamis, 6 November 2025 - 07:34 WIB

Penggunaan QRIS Tembus 56 Juta

Rabu, 5 November 2025 - 14:44 WIB

GIIAS Makassar 2025: BYD Motor Indonesia Tampilkan Capaian Mobil Listrik 

Selasa, 4 November 2025 - 08:00 WIB

Saham Gabungan Kembali Menghijau

Senin, 3 November 2025 - 10:53 WIB

Harga Emas Antam Turun, Ini Daftarnya

Berita Terbaru

Sport

PSM Makassar Berhasil Rebut Poin dari Dewa United

Minggu, 9 Nov 2025 - 18:33 WIB