HALLOMAKASSAR.COM– Penangkapan Gubernur Riau Abdul Wahid dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK rupanya membuat ustaz Abdul Somad terkejut. Pasalnya UAS, sapaan ustaz Abdul Somad mengenal betul sosok Abdul Wahid.
Hal ini diungkapkan UAS dalam unggahan di akun Instagram-nya, Selasa (4/11/2025).
“Anak yatim di Simbar, Kampung di Indragiri Hilir. Dikirim ibunya mondok ke Canduang. Lanjut kuliah di Fakultas Tarbiyah, UIN Suska Riau. Jadi kuli bangunan untuk biaya kuliah. Numpang di kantor PKB. Punya duit, kenal dengan anak gadis, baru kenal dua bulan, dia pinang sendiri, nikah. Duduk di DPR, Provinsi Riau dan DPR. 2019 kami keliling Indra Giri Hilir. Malang melintang di Jakarta. 2024 ingin pulang ke Riau,” kata UAS.
UAS bahkan sempat mengungkapkan alasan Abdul Wahid mau maju menjadi gubernur Riau.
“Ada usaha. Hidup udah nyaman. Untuk apa jadi Gubernur?” tanya UAS.
“Saya mau bangun Riau. Masih banyak orang susah ustaz,” jawab Abdul Wahid.
UAS mengatakan dirinya akan memberikan dukungan kepada Abdul Wahid, asalkan memenuhi syarat yang diberikannya.
“Saya dukung, ini 16 poin yang mesti disetujui: buat Islamic Centre, beasiswa untuk anak berprestasi, insentif guru mengaji, penyelenggara jenazah dan seterusnya. Agustus 2024 kami keliling dari ujung Rokan Hilir hingga Indragiri Hilir. Bersih. Jangan main duit,” tegasnya.
Akhirnya Abdul Wahid mendapat amanah sebagai Gubernur Riau. Namun, pada Senin (3/11/2025) KPK melakukan OTT terhadap Abdul Wahid. Meski kecewa, UAS tetap memberikan dukungan kepada Abdul Wahid melewati ujian.
Baca Juga:
Berbagi Kebahagiaan di HUT Makassar ke-418, Pemkot Bedah 62 Rumah Warga
BYD Membawa Semangat Edukasi Mobilitas Hijau ke Wilayah Timur Indonesia
Survey Indikator politik Indonesia : Kinerja Mentan Amran tertinggi 84,9%
“Laut politik dengan angin kencang, karang tajam, dipukul ombak dihempas gelombang membuat Abdul Wahid tersandung kasus hukum. Sebagai sahabat, saya support dan mendoakan,” lanjutnya.
UAS bahkan mengutip hadis riwayat At-Tarmidzi berbunyi, “Semua orang berkumpul untuk memudaratkanmu, tidak akan mampu, kecuali memang sudah takdir Allah. Pena takdir sudah terangkat, kertas takdir sudah kering.”







